Langsung ke konten utama

Postingan

Wanita vs Gym?

Well gais, Assalamualaikum...  Pada postingan gue kali ini, gue akan berbagi pengalaman gue seputar hobi yang baru beberapa tahun ini gue lakukan. But, wait ini berdasarkan pengalaman dan opini gue pribadi ya. Sekali lagi, tulisan ini berdasarkan pada PENGALAMAN PRIBADI diri gue, oke. Oh iya, selain itu tujuan gue nulis blog ini juga biar jadi pengingat gue kalau lagi males ngegym, hehehehe.  Nah gue menulis kek macam question and answer gitu aja kali ya. Semoga bermanfaat hehe... Q: Emang hobi baru lo apa sih? A: Pergi ke tempat gym, mencari pengetahuan baru lewat media youtube/instagram dan buku seputar sehat dan ramping, lalu mengaplikasikannya, ceilah~ Q: Lah kan badan lo udah kecil? Apa yang mau dirampingin lagi? A: Badan gue kecil emang, tapi gue pingin menerapkan hidup yang sehat tjuy. Karena hidup sehat adalah investasi terbesar masa depan, ya gak? Q: Terus alasan lo milih gym apa?  A: Alasan gue milih gym adalah... banyak sih.  1) BANYAK TESTIMONINY
Postingan terbaru

LDR? Why Not?

so, hello gais. in this time, gue sekedar ingin berbagi about my opinions and experiences of LDR. karena beberapa hari lalu, ada yg bertanya ke gue "lebih prefer pacaran ldr atau jarak dekat?" dan ini adalah jawaban gue: jadi..... pertama tama, kita harus tau dulu makna dari LDR itu apa. okay gue jabarin ya: L: Long D: Distance R: Relationship it means secara harfiahnya bermakna Hubungan Jarak Jauh. but wait, gak sekadar disitu aja kita memaknai LDR itu. kita harus tau: dengan siapa kita menjalin hubungan? hubungan yg seperti apa yg diinginkan untuk dilakukan? seberapa jauh jaraknya? dan yg paling penting adalah apakah kita sanggup untuk melakukannya? LDR memang jadi momok buat sebagian pasangan baik yg sudah atau belum getting married. hal yg paling menakutkan adalah tentang rasa percaya. percaya dia bakal baik baik saja, percaya dia menjaga hatinya, percaya dia akan setia, dll dll. but gais, coba lihat dari sudut pandang lain. LDR is not scary. malah LDR banyak sis
Salam dariku jiwa yang bernyawa penuh dosa Ini hanya sajak yang tak bermakna Kucurahkan hanya untuk menghapus lara Menyampaikan yang tak dapat dirangkai kata dalam bicara Maafkan Daku yang hadir tanpa sengaja Membungkus harap dan memberinya Lalu pergi entah kemana Bukan kuingin sengaja melakukannya Hanya saja Tuhan mengatur takdir kita Untuk berjumpa lalu tiada Semua semata atas skenarionya Sekali lagi maafkan jiwa yang bernyawa penuh dosa ini Sungguh kutak sanggup lagi Semoga kelak kita dipertemukan Bukan untuk disatukan

hate it.

apa hal yang paling aku benci di dunia ini? DIACUHKAN. lalu? DITINGGALKAN. lalu? DILUPAKAN. mengapa? karena aku merasa sia-sia. sia-sia karena aku pernah ada. . . . aku pernah ada tetapi untuk diacuhkan. aku pernah ada tetapi untuk ditinggalkan. aku pernah ada tetapi untuk dilupakan. lalu, untuk apa aku pernah ada?

2 years without you, Mi

17 April 2016 Dua tahun lalu.... Tiap malam selalu gelisah. Harus berjaga bergantian menemaninya. Menuntunnya solat dan menghiburnya. Melihatnya saja sudah membuat tersiksa apalagi harus merasakannya. But, she did it. Mimi bertahan! Mimi kuat! Kuat bertahan untuk beberapa bulan sebelum Ia benar-benar memanggilnya. So proud with you mom! :) Hari-hari setelah Mama pergi adalah hari-hari yang sangat terpuruk bagi Adek. Hidup Adek tiada berarti. Dunia seakan berhenti karena mungkin Adek yang belum bisa menerima pahitnya kenyataan Tiap malam, selalu terbayang akan wajahmu, suaramu yang selalu memanggilku dengan sebutan "Adek sayang", senyuman nakalmu. But, yes I still strong! Selalu ada orang yang berdiri di sampingku, mengisi hari-hari kesedihanku :) big thanks to You -the name that I can't say who- :) Ma.... Banyak banget cerita yang mau Adek ceritain ke Mama... But, if i could see you again... Mulai dari Masyan yang udah menyelesaikan pendidikan magister yang sa

Cerpen

Mereka Lari, Aku di Jeruji Karya: Ryandita Azlia Putri “Ayo cepat ciciplah sedikit, kau pasti akan merasa senang,” ujar seorang temanku bernama Roy. “Apa ini? Alkohol ya?” tanyaku penasaran. “Ya, ini alkohol, tapi tenang saja kau akan aman,” jawabnya. “Ah aku tidak mau, ini kan bisa memabukkan,” tegasku. “Mabuk kalau kau minum banyak, ciciplah sedikit, kalau kau tidak mau menyicipi ini, kau bukan menjadi bagian dari kami! Kau juga tidak keren!” sontaknya. “Apa katanya aku tidak keren?” kataku dalam hati. Aku lalu berpikir sejenak. Rasa penasaranku akan alcohol mengalahkan rasa takutku. “Baik-baik aku akan menyicipinya,” kataku pasrah. Itulah awal percakapan yang membawaku pada penyesalan. Aku, seorang laki-laki, bertubuh tinggi, berkulit putih, berambut ikal, dengan kacamata yang lumayan tebal. Aku bercita-cita ingin menjadi seorang yang mengabdi pada Negara. Ya, menjadi seorang Perwira. Tetapi semua itu lenyap seketika, karena ketakutanku pada masa itu. *** “B

5/5 of Cibun

Tuhan mempertemukan kami di suatu tempat istimewa dan bersejarah. Tempat di mana kami dapat mengambil banyak pelajaran berharga yang tak ternilai. Dia tidak semata-mata secara langsung memepersatukan kami, tetapi melalui proses yang cukup panjang. Dari awalnya kami tidak saling mengenal, bahkan untuk tahu nama pun tidak. Kami berkenalan antar teman -temanku memperkenalkan aku pada temannya, lalu temannya memperkenalkan temannya yang lain kepadaku, lalu kita saling berkenalan- lalu kami berada di suatu ruangan setiap harinya.  Ruangan itu bernama Abu Bakar Class. Berjumlah 26 orang. Termasuk limanya adalah kami. Anak perempuan yang masih polos -saat itu- berinisial D, U, N, A, dan L. Lagi-lagi kami belum saling mengenal kala itu. Masa-masa labil dan peralihan sedang kami lalui -permusuhan dan saling mencela yang kita hadapi saat itu-. Hingga kurang dan lebih dari 500 hari kami cukup bisa saling mengenal satu sama lain.  24/6 kami selalu bertemu. Tanpa ada rasa bosan. Untuk meluan